Bahan Skripsi Siti Hadiyatun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya arus
globalisasi, menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, mempersiapkan generasi yang berilmu, berwawasan
dan berpengetahuan luas, menguasai teknologi dan berakhlak mulia.
Banyak negara
mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik, namun semua
merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas Negara yang amat penting. Bangsa
yang ingin maju, membangun, dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dan dunia, tentu mengatakan bahwa
pendidikan kunci, dan tanpa kunci itu usaha mereka akan gagal[1].
Perlu melakukan kaji ulang, atau dengan ungkapan yang
lebih memasyarakat kita perlu melakukan reformasi, redevinisi, dan reorientasi
bahkan revolusi terhadap landasan teoritik dan konseptual belajar dan
pembelajaran, agar lebih mampu menumbuhkembangkan anak-anak bangsa untuk lebih
menghargai keragaman. Apakah dengan upaya demikian sumber daya manusia yang
kita hasilkan dapat menjawab tantangan abad global, dalam arti mampu bersaing,
memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja abad 21?
Kompetensi yang dimaksud adalah berfikir kreatif, mampu mengambil keputusan,
memecahkan masalah, bagaimana cara belajar, berkolaborasi, dan pengelolaan diri[2].
Peserta didik adalah manusia yang identitas insaninya
sebagai subjek berkesadaran perlu dibela dan ditegakkan lewat sistem dan model
pendidikan yang bersifat “bebas dan egaliter”. Hal itu hanya dapat dicapai
lewat proses pendidikan bebas dan metode pembelajaran aksi dialogal. Karena
itu, peserta didik harus diperlakukan dengan amat hati-hati. Teori kognitif/
konstruktivistik menekankan bahwa belajar lebih banyak ditentukan karena adanya
keinginan individu. Penataan kondisi bukan sebagai penyebab terjadinya belajar.
Keaktifan siswa menjadi unsure amat penting dalam menentukan kesuksesan
belajar. Aktifttas mandiri adalah jaminan untuk mencapai hasil yang sejati.
Disinilah letak strategis guru dalam dunia pendidikan.
Karena itu, tidak ada pilihan lain, guru-guru yang ada harus mampu memposisikan
diri sebagai guru yang ideal dan inovatif, yakni guru-guru yang mampu
menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif,
mempunyai kekuatan spiritual, intelektual, emosional, dan social yang tinggi
serta kreatif melakukan terobosan dan pembaruan yang kontinu dan konsisten[3].
Hal tersebut dilakukan agar materi pelajaran baik mata
pelajaran agama maupun pelajaran umum dapat dikuasai secara maksimal sehingga
hasil belajar optimal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar
dapat manggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, tidak menutup
kemugkinan bahwa alat–alat tersebut sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Dalam
proses belajar mengajar, perlu adanya sebuah media, agar siswa dapat berperan secara aktif yaitu
mereka terlibat secara terus menerus baik secara mental maupun fisik.[4]
Guru menjalankan tugasnya mengajarkan setiap mata
pelajaran di dalam kelas. Guru menggunakan bentuk sarana dan prasarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi tentang materi pelajaran yang diterangkan dan lebih jauh
lagi agar siswa nantinya mendapatkan perubahan dalam dirinya dengan pengetahuan
yang baru. Sarana dan prasarana
yang digunakan guru itulah yang sering dinamakan media pembelajaran.
Media mempunyai peranan yang amat penting dalam
pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal,
diantaranya menggunakan media multimedia yang pada saat ini cenderung dilakukan
untuk menyesuaikan dengan kemajuan jaman, disamping itu dengan media ini guru
lebih mudah menyampaikan materi pelajaran dan juga lebih menarik perhatian
siswa.
Multimedia adalah media yang
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik,
gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi
menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna.
Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film. Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah
multimedia interaktif, aplikasi game dan lain-lain.[5]
Media
dapat dilihat berdasarkan tiga
ciri utama, yaitu suara, visual, dan gerak, dan dibedakan menjadi delapan klafikasi utama, yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio
visual semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media
semi gerak, media audio dan media cetak.[6]
Dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan
multimedia tentu akan lebih menarik perhatian dan tidak membosankan
siswa. Sehingga siswa lebih memperhatikan pelajaran dan dapat menyerap
pelajaran yang diterima dengan lebih optimal. Pada gilirannya nilai dan
prestasi siswa dalam materi Aqidah Akhlak cenderung meningkat.
Pada MTs
Ma’arif Wonogiri ditemukan bahwa hasil belajar Materi Aqidah Akhlak masih ada
yang rendah dan di madrasah ini belum pernah diadakan penelitian mengenai hal
tersebut.
Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berkaitan dengan masalah media serta pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Pengaruh
Pemanfaatan Multimedia
Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak pada Siswa MTs Ma’arif
Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015.”
B. Identifikasi Masalah
Untuk
menghindari perbedaan persepsi dalam memahami judul “Pengaruh Pemanfaatan
Multimedia Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak Siswa MTs Ma’arif
Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, penulis kemukakan penegasan istilah sebagai
berikut:
1.
Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang.[7]
- Multimedia
a. Media adalah kata jamak dari medium
yang artinya perantara atau pengantar. [8]
b. Multimedia diartikan sebagai penggunaan
berbagai jenis media secara berurutan untuk menyajikan suatu informasi.[9]
3. Prestasi
Belajar Materi Aqidah Akhlak
a. Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.[10]
- MTs Ma’arif Wonogiri
MTs Ma’arif Wonogiri adalah lembaga
pendidikan tingkat lanjutan yang beralamat di Desa Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dan
sebagai tempat penelitian pembuatan skripsi ini.
C.
Pembatasan Masalah
Dengan banyaknya permasalahan, keterbatasan waktu serta kemampuan, penulis memandang perlu
mengadakan pembatasan masalah sebagai berikut:
1.
Pemanfaatan multimedia pembelajaran di
MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2014/ 2015.
2.
Prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri
Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
3. Pengaruh pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar
materi Aqidah Akhlak
siswa MTs Ma’arif
Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
penulis merumuskan pokok permasalahan yang akan penulis angkat dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana pemanfaatan multimedia pembelajaran
di MTs Ma’arif Wonogiri
Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimanakah
prestasi belajar materi
Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015?
3. Adakah pengaruh pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap
prestasi belajar materi
Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015?
E.
Hipotesis
Hipotesis adalah mendalami
permasalahan dengan seksama serta menetapkan anggaran dasar membuat teori
sementara yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran).[12]
Adapun yang menjadi
hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang positif antara pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi
belajar materi Aqidah Akhlak
siswa MTs Ma’arif
Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
F.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk:
1.
Mengetahui pemanfaatan multimedia pembelajaran di
MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2014/ 2015.
2.
Mengetahui prestasi belajar
materi Aqidah Akhlak
siswa MTs Ma’arif
Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015.
3.
Mengetahui apakah
ada pengaruh antara pemanfaatan
multimedia pembelajaran terhadap
prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan beberapa manfaat, yaitu:
1. Manfaat
Teoritis
a.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan
teori dan acuan dalam konsep pemanfatan
multimedia pembelajaran.
b.
Sebagai bahan atau kajian bagi guru bahwa pemanfaatan multimedia pembelajaran dapat
meningkatkan mutu pembelajaran.
c.
Bagi peneliti sebagai pengalaman dan pendorong bekal untuk
mengadakan penelitian lebih
lanjut.
2.
Manfaat Praktis
a.
Sebagai motivasi bagi guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan multimedia
pembelajaran.
b. Bagi siswa, meningkatkan motivasi belajar dengan pemanfaatan multimedia pembelajaran dalam kegiatan
belajar.
c. Bagi sekolah, memberikan masukan baru bahwa pemanfaatan
multimedia pembelajaran
berpengaruh terhadap prestasi
belajar materi Aqidah Akhlak
siswa.
H.
Metode
Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data penelitiannya. [13]
Guna memperoleh data dan informasi secara lengkap,
maka penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut:
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field
research) dengan model penelitian korelasi. Penelitian lapangan
adalah penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti
dilingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan serta
lembaga pendidikan. [14]
2.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang menunjukkan
variasi baik dalam tingkatannya. [15]
Variabel
penelitian berfungsi sebagai pembeda antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya. Variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (variabel X)
Variabel bebas yaitu pemanfaatan multimedia pembelajaran, dengan indikator sebagai
berikut:
1)
Ketersediaan multimedia pembelajaran.
2) Penggunaan
multimedia pembelajaran.
3) Kemampuan
variasi multimedia pembelajaran.
4) Ketepatgunaan penggunaan multimedia pembelajaran.
b. Variabel
Terikat (Y)
Variabel terikat yaitu prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa
MTs Ma’arif
Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015, dengan
indikator nilai raport (LHBS)
semester I siswa MTs Ma’arif Wonogiri tahun pelajaran 2014/2015.
3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.[16]
Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh siswa MTs
Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015. Adapun jumlah
populasinya adalah 112 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. [17]
Suharsini
Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, memberikan petunjuk sebagai berikut: ”Apabila
subyeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar atau
lebih dari seratus, maka dapat diambil antara 10 % sampai 15 % atau 20 % sampai
25 % atau lebih”.[18]
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik stratifield sampling, yaitu
teknik yang digunakan bila populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang
mempunyai susunan bertingkat misalnya pada suatu sekolah terdapat beberapa
tingkatan kelas.[19]
Berdasarkan pernayataan di atas, maka penulis
mengambil sampel siswa kelas VII sampai
dengan kelas IX masing-masing kelas diambil kurang lebih 25 – 35 % dari jumlah siswa per kelas,
dengan rincian:
Tabel 1
Rincian
Pengambilan Sampel Penelitian
No
|
Kelas
|
Jumlah siswa
|
Jumlah siswa sebagai Sampel
|
||
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
|||
1.
|
VII
|
21
|
22
|
43
|
15
|
2.
|
VIII
|
20
|
18
|
38
|
13
|
3.
|
IX
|
18
|
20
|
38
|
13
|
Jumlah
|
59
|
60
|
119
|
41
|
4.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Wawancara (interview)
Interview atau
wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. [20]
Wawancara dilakukan guna memperoleh informasi atau
data yang berkaitan dengan judul penelitian. Wawancara dilakukan dengan Kepala
Madrasah, guru, karyawan serta siswa MTs Ma'arif Wonogiri.
b.
Angket (Questionnaire)
Questionnaire
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Questionnaire atau angket diberikan kepada
siswa yang diambil sebagai sampel untuk memperoleh data tentang pengaruh pemanfaatan
multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar
materi Aqidah Akhlak siswa MTs
Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2014/ 2015.
c. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan,
meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Pengamatan dilakukan pada saat
kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, khususnya yang berkaitan dengan
pemanfaatan multimedia dalam kegiatan pembelajaran materi Aqidah Akhlak di MTs Ma'arif Wonogiri.
5. Teknik
Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian menggunakan
beberapa teknik:
a. Analisis pendahuluan
Analisis ini menggunakan tabel frekuensi untuk setiap
variabel.
b. Analisis uji hipotesis
Analisis ini untuk menguji hipotesis, apakah pemanfaatan multimedia pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar Materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri, sedang untuk memastikan dilakukan
pengujian dengan menggunakan rumus korelasi product
moment. Adapun rumusnya adalah:[21]
rxy
=
|
![]() |
N∑XY – ( ∑X ) ( ∑Y)
![]() |
√{N∑X² - ( ∑X )2 }
{N∑Y2 - ( ∑Y ) 2}
|
Keterangan:
rxy
|
:
|
Koefisien korelasi antara
variabel X dan variabel Y
|
X
|
:
|
skor dari tes pertama
|
Y
|
:
|
sekor dari tes kedua
|
XY
|
:
|
Jumlah hasil perkalian
antara X dan Y
|
X²
|
:
|
Kuadrat dari nilai X
|
Y²
|
:
|
Kuadrat dari nilai Y
|
N
|
:
|
Jumlah Responden
|
c. Analisis
lanjut
Pada tahap ini hipotesis yang penulis ajukan dapat diketahui,
apakah diterima atau tidak dengan melihat hasil perhitungan dari korelasi Product
Moment yang dibuktikan dengan kriteria sebagai berikut:
1)
Apabila rxy > r tabel maka signifikan, dan
2)
Apabila rxy < r tabel maka tidak signifikan.
Selanjutnya
penulis menyimpulkan dan data perhitungan yang diperoleh baik dengan taraf
signifikan 1 % maupun 5 %.
I.
Sistematika Penelitian
Sistematika
penelitian merupakan gambaran
umum dari urutan pembahasan skripsi. Untuk lebih memudahkan pembaca dalam
memahami isi pembahasan skripsi, maka penulis membuat urutan sistematika
sebagai berikut:
Bagian
pertama terdiri dari halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi,
halaman daftar tabel, dan halaman daftar lampiran.
Bagian
kedua terdiri dari:
BAB I
|
:
|
Pendahuluan, meliputi latar belakang, penegasan istilah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika
penelitian.
|
BAB II
|
:
|
Kajian teori tentang multimedia pembelajaran dan prestasi belajar materi Aqidah Akhlak. Bab ini
terbagi dalam dua sub bab,yaitu sub bab A multimedia pembelajaran yang membahas pengertian multimedia pembelajaran, jenis dan macam
multimedia pembelajaran, manfaat media pembelajaran dan pemanfaatan media
pembelajaran. Sub bab B kajian
tentang Prestasi Belajar materi Aqidah Akhlak membahas tentang pengertian
prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
pengertian materi Aqidah Akhlak, dasar materi Aqidah Akhlak, tujuan materi
Aqidah Akhlak, ruang lingkup materi Aqidah Akhlak dan fungsi materi Aqidah
Akhlak.
|
BAB III
|
:
|
Laporan Penelitian, terdiri dari sub bab A
deskripsi lokasi penelitian, membahas; sejarah berdiri, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, sarana
dan prasarana. Sub bab B deskripsi
fokus penelitian: Pemanfaatan
Multimedia Pembelajaran dan
Prestasi Belajar Materi Aqidah
Akhlak Siswa MTs Ma’arif Wonogiri
Kecamatan Kajoran Kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2014/
2015. Sub bab C Pengaruh Pemanfaatan
Multimedia Pembelajaran terhadap
Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak
Siswa MTs
Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015
|
BAB IV
|
:
|
Analisis Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak Siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015 yang meliputi; analisis
pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut
|
BAB V
|
:
|
Penutup, yang terdiri dari
kesimpulan, saran dan kata penutup.
|
Bagian ketiga terdiri dari daftar
pustaka, lampiran dan biodata
penulis.
[2] Ibid 5
[3] Asmani, J.M. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif,
dan Inovatif. Jakarta : Diva Press. 2010. hal 6.
[4] Pat Holigs Worth, Pembelajaran Aktif,
(Jakarta: Indeks, 2008), hal. 15.
[5]
Istiyanto, Pengertian-dan-manfaat-multimedia-pembelajaran, http://istiyanto.com. 2011, , (Dikutip hari Kamis tanggal 3 Mei 2012 pukul
19:14WIB)
[11] Moh. Irfan, Strategi Pembelajaran Kurikulum 1994 Mata Pelajaran Agama Islam, (Jakarta:
Depag RI, 2000), hal. 27.
[13]Ibid,
hal.160.
[14] Lexy J.
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), hal. 4.
[16] Ibid, hal. 129
[17] Ibid,
hal. 131
[18] Ibid, hal. 120.
[19] Cholid
Narbuka, Metodologi Penelitian Sosial, (Semarang:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1987), hal. 149.
[21] Ibid,
hal. 171.
Artikel sederhana ini dimuat semoga bermanfaat.
Mohon masukan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan artikel ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar