Sabtu, 28 Februari 2015



Senja di Telaga Warna Dieng Wonosobo Jawa Tengah Indonesia

PENGARUH PEMANFAATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA MTs. MA’ARIF WONOGIRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015



Bahan Skripsi Siti Hadiyatun

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya arus globalisasi, menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mempersiapkan generasi yang berilmu, berwawasan dan berpengetahuan luas, menguasai teknologi dan berakhlak mulia.
Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik, namun semua merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas Negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju, membangun, dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dan dunia, tentu mengatakan bahwa pendidikan kunci, dan tanpa kunci itu usaha mereka akan gagal[1].
Perlu melakukan kaji ulang, atau dengan ungkapan yang lebih memasyarakat kita perlu melakukan reformasi, redevinisi, dan reorientasi bahkan revolusi terhadap landasan teoritik dan konseptual belajar dan pembelajaran, agar lebih mampu menumbuhkembangkan anak-anak bangsa untuk lebih menghargai keragaman. Apakah dengan upaya demikian sumber daya manusia yang kita hasilkan dapat menjawab tantangan abad global, dalam arti mampu bersaing, memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja abad 21? Kompetensi yang dimaksud adalah berfikir kreatif, mampu mengambil keputusan, memecahkan masalah, bagaimana cara belajar, berkolaborasi, dan pengelolaan diri[2].
Peserta didik adalah manusia yang identitas insaninya sebagai subjek berkesadaran perlu dibela dan ditegakkan lewat sistem dan model pendidikan yang bersifat “bebas dan egaliter”. Hal itu hanya dapat dicapai lewat proses pendidikan bebas dan metode pembelajaran aksi dialogal. Karena itu, peserta didik harus diperlakukan dengan amat hati-hati. Teori kognitif/ konstruktivistik menekankan bahwa belajar lebih banyak ditentukan karena adanya keinginan individu. Penataan kondisi bukan sebagai penyebab terjadinya belajar. Keaktifan siswa menjadi unsure amat penting dalam menentukan kesuksesan belajar. Aktifttas mandiri adalah jaminan untuk mencapai hasil yang sejati.
Disinilah letak strategis guru dalam dunia pendidikan. Karena itu, tidak ada pilihan lain, guru-guru yang ada harus mampu memposisikan diri sebagai guru yang ideal dan inovatif, yakni guru-guru yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif, mempunyai kekuatan spiritual, intelektual, emosional, dan social yang tinggi serta kreatif melakukan terobosan dan pembaruan yang kontinu dan konsisten[3].
Hal tersebut dilakukan agar materi pelajaran baik mata pelajaran agama maupun pelajaran umum dapat dikuasai secara maksimal sehingga hasil belajar optimal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar dapat manggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, tidak menutup kemugkinan bahwa alat–alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Dalam proses belajar mengajar, perlu adanya sebuah media, agar siswa dapat berperan secara aktif yaitu mereka terlibat secara terus menerus baik secara mental maupun fisik.[4]
Guru menjalankan tugasnya mengajarkan setiap mata pelajaran di dalam kelas. Guru menggunakan bentuk sarana dan prasarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi tentang materi pelajaran yang diterangkan dan lebih jauh lagi agar siswa nantinya mendapatkan perubahan dalam dirinya dengan pengetahuan yang baru. Sarana dan prasarana yang digunakan guru itulah yang sering dinamakan media pembelajaran.
Media mempunyai peranan yang amat penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal, diantaranya menggunakan media multimedia yang pada saat ini cenderung dilakukan untuk menyesuaikan dengan kemajuan jaman, disamping itu dengan media ini guru lebih mudah menyampaikan materi pelajaran dan juga lebih menarik perhatian siswa.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia interaktif, aplikasi game dan lain-lain.[5]
Media dapat dilihat berdasarkan tiga ciri utama, yaitu suara, visual, dan gerak, dan dibedakan menjadi delapan klafikasi utama, yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio visual semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi gerak, media audio dan media cetak.[6]
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan  multimedia tentu akan lebih menarik perhatian dan tidak membosankan siswa. Sehingga siswa lebih memperhatikan pelajaran dan dapat menyerap pelajaran yang diterima dengan lebih optimal. Pada gilirannya nilai dan prestasi siswa dalam materi Aqidah Akhlak cenderung meningkat.
Pada MTs Ma’arif Wonogiri ditemukan bahwa hasil belajar Materi Aqidah Akhlak masih ada yang rendah dan di madrasah ini belum pernah diadakan penelitian mengenai hal tersebut.
Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah media serta pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak pada Siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015.”
B.       Identifikasi Masalah
Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam memahami judul “Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak Siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, penulis kemukakan penegasan istilah sebagai berikut:
1.    Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.[7]
  1. Multimedia
a.    Media adalah kata jamak dari medium yang artinya perantara atau pengantar. [8]
b.    Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan untuk menyajikan suatu informasi.[9]
         3. Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak
a.    Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.[10]
b.    Materi Aqidah Akhlak adalah salah satu mata pelajaran agama Islam. [11]

  1. MTs Ma’arif Wonogiri
MTs Ma’arif Wonogiri  adalah lembaga pendidikan tingkat lanjutan yang beralamat di Desa Wonogiri  Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dan sebagai tempat penelitian pembuatan skripsi ini.

C.      Pembatasan Masalah
Dengan banyaknya permasalahan, keterbatasan waktu serta kemampuan, penulis memandang perlu mengadakan pembatasan masalah sebagai berikut:
1.    Pemanfaatan multimedia pembelajaran di MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
2.    Prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
3. Pengaruh pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.

D.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan yang akan penulis angkat dalam penelitian ini adalah:
             1.     Bagaimana pemanfaatan multimedia pembelajaran di MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015?
          2.     Bagaimanakah prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015?
             3.     Adakah pengaruh pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015?

E.       Hipotesis
Hipotesis adalah mendalami permasalahan dengan seksama serta menetapkan anggaran dasar membuat teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran).[12]
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang positif antara pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.

F.     Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1.    Mengetahui pemanfaatan multimedia pembelajaran di MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
2.    Mengetahui prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015.
3.    Mengetahui apakah ada pengaruh antara pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.

G.      Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:
1.    Manfaat Teoritis
a.       Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pengembangan teori dan acuan dalam konsep pemanfatan multimedia pembelajaran.
b.       Sebagai bahan atau kajian bagi guru bahwa pemanfaatan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
c.       Bagi peneliti sebagai pengalaman dan pendorong bekal untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.  
            2.      Manfaat Praktis
a.   Sebagai motivasi bagi guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan multimedia pembelajaran.
b.      Bagi siswa, meningkatkan motivasi belajar dengan pemanfaatan multimedia pembelajaran dalam kegiatan belajar.
c.    Bagi sekolah, memberikan masukan baru bahwa pemanfaatan multimedia pembelajaran berpengaruh  terhadap prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa.

H.       Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. [13]
Guna memperoleh data dan informasi secara lengkap, maka penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut:
1.         Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dengan model penelitian korelasi. Penelitian lapangan adalah penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti dilingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan serta lembaga pendidikan. [14]
  
2.         Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang menunjukkan variasi baik dalam tingkatannya. [15]
Variabel penelitian berfungsi sebagai pembeda antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Variabel dalam penelitian ini adalah:
a.    Variabel bebas (variabel X)
Variabel bebas yaitu pemanfaatan multimedia pembelajaran, dengan indikator sebagai berikut:
1)   Ketersediaan multimedia pembelajaran.
2)   Penggunaan multimedia pembelajaran.
3)   Kemampuan variasi multimedia pembelajaran.
4)   Ketepatgunaan penggunaan multimedia pembelajaran.
b.    Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat yaitu prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015, dengan indikator nilai raport (LHBS) semester I siswa MTs Ma’arif Wonogiri tahun pelajaran 2014/2015.

3.         Populasi dan Sampel
a.    Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.[16]
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/2015. Adapun jumlah populasinya adalah 112 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. [17]
Suharsini Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, memberikan petunjuk sebagai berikut: ”Apabila subyeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari seratus, maka dapat diambil antara 10 % sampai 15 % atau 20 % sampai 25 % atau lebih”.[18]
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik stratifield sampling, yaitu teknik yang digunakan bila populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai susunan bertingkat misalnya pada suatu sekolah terdapat beberapa tingkatan kelas.[19]
Berdasarkan pernayataan di atas, maka penulis mengambil sampel siswa kelas VII sampai  dengan kelas IX masing-masing kelas diambil kurang lebih 25 – 35 % dari jumlah siswa per kelas, dengan rincian:
Tabel 1
Rincian Pengambilan Sampel Penelitian

No
Kelas
Jumlah siswa
Jumlah siswa sebagai Sampel
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
VII
21
22
43
15
2.
VIII
20
18
38
13
3.
IX
18
20
38
13
Jumlah
59
60
119
41

4.         Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Wawancara (interview)
Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara  untuk memperoleh informasi dari terwawancara. [20]
Wawancara dilakukan guna memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan judul penelitian. Wawancara dilakukan dengan Kepala Madrasah, guru, karyawan serta siswa MTs Ma'arif Wonogiri.
b.    Angket (Questionnaire)
Questionnaire adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Questionnaire atau angket diberikan kepada siswa yang diambil sebagai sampel untuk memperoleh data tentang pengaruh pemanfaatan multimedia pembelajaran terhadap prestasi belajar materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2014/ 2015.
c.    Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan multimedia dalam kegiatan pembelajaran materi Aqidah Akhlak di MTs Ma'arif Wonogiri.
5.    Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian menggunakan beberapa teknik:
a.    Analisis pendahuluan
Analisis ini menggunakan tabel frekuensi untuk setiap variabel.
b.    Analisis uji hipotesis
Analisis ini untuk menguji hipotesis, apakah pemanfaatan multimedia pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar Materi Aqidah Akhlak siswa MTs Ma’arif Wonogiri, sedang untuk memastikan dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumusnya adalah:[21]

rxy =
N∑XY – ( ∑X ) ( ∑Y)
√{N∑X² - ( ∑X )2 } {N∑Y2 - ( ∑Y ) 2}
Keterangan:
rxy
:
Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X
:
skor dari tes pertama
Y
:
sekor dari tes kedua
XY
:
Jumlah hasil perkalian antara X dan Y
:
Kuadrat dari nilai X
:
Kuadrat dari nilai Y
N
:
Jumlah Responden

c.    Analisis lanjut
Pada tahap ini hipotesis yang penulis ajukan dapat diketahui, apakah diterima atau tidak dengan melihat hasil perhitungan dari korelasi Product Moment yang dibuktikan dengan kriteria sebagai berikut:
1)   Apabila rxy > r tabel maka signifikan, dan
2)   Apabila rxy < r tabel maka tidak signifikan.
Selanjutnya penulis menyimpulkan dan data perhitungan yang diperoleh baik dengan taraf signifikan 1 % maupun 5 %.
I.         Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian merupakan gambaran umum dari urutan pembahasan skripsi. Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi pembahasan skripsi, maka penulis membuat urutan sistematika sebagai berikut:
Bagian pertama terdiri dari halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, dan halaman daftar lampiran.
Bagian kedua terdiri dari:
BAB I
:
Pendahuluan, meliputi latar belakang, penegasan istilah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
:
Kajian teori tentang multimedia pembelajaran dan prestasi belajar materi Aqidah Akhlak. Bab ini terbagi dalam dua sub bab,yaitu sub bab A multimedia pembelajaran yang membahas pengertian multimedia pembelajaran, jenis dan macam multimedia pembelajaran, manfaat media pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran. Sub bab B kajian tentang Prestasi Belajar materi Aqidah Akhlak membahas tentang pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian materi Aqidah Akhlak, dasar materi Aqidah Akhlak, tujuan materi Aqidah Akhlak, ruang lingkup materi Aqidah Akhlak dan fungsi materi Aqidah Akhlak.
BAB III
:
Laporan Penelitian, terdiri dari sub bab A deskripsi lokasi penelitian, membahas; sejarah berdiri, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana. Sub bab B deskripsi fokus penelitian: Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran dan Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak Siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Sub bab C Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak Siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015
BAB IV
:
Analisis Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Materi Aqidah Akhlak Siswa MTs Ma’arif Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/ 2015 yang meliputi; analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut
BAB V
:
Penutup, yang terdiri dari kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian ketiga terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan biodata penulis.




[1]Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2005,hal.1.

[2] Ibid  5
[3] Asmani, J.M. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jakarta : Diva Press. 2010. hal 6.

[4] Pat Holigs Worth, Pembelajaran Aktif, (Jakarta: Indeks, 2008), hal. 15.
[5] Istiyanto,  Pengertian-dan-manfaat-multimedia-pembelajaran,  http://istiyanto.com. 2011, , (Dikutip hari Kamis tanggal 3 Mei 2012 pukul 19:14WIB)
[6] Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 20-21
 [7] Dendy Sugono, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hal. 1150.
[8] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal 163.
[9] Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta: Mata Padi Presindo, 2009), hal 56.
[10] Ibid, hal. 1213.
[11] Moh. Irfan, Strategi Pembelajaran Kurikulum 1994 Mata Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Depag RI, 2000), hal. 27.
    [12] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 71
[13]Ibid, hal.160.
[14] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 4.
[15] Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta,2006), hal.46.
[16] Ibid, hal. 129
[17] Ibid, hal. 131
[18] Ibid, hal. 120.
[19] Cholid Narbuka, Metodologi Penelitian Sosial, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1987), hal. 149.
[20] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta,2006), hal.155..
[21] Ibid, hal. 171.

Artikel sederhana ini dimuat semoga bermanfaat.
Mohon masukan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan artikel ini. Terima kasih.